Jumat, 19 September 2008

single vendor versus multi vendor

SINGLE VENDOR VERSUS MULTI VENDOR

By. MA’RUF_23208087

Diskursus mengenai penggunaan single vendor dan multi vendor terkait dengan implementasi teknologi informasi pada organisasi publik ataupun perusahaan swasta belum mengenal kata putus. Beragam kepentingan tentunya melatari perdebatan panas masalah ini. Tentu saja single vendor atau multi vendor yang digunakan suatu institusi harus mengacu pada kepentingan dan prosese bisnis dalam institusi tersebut.

Diskusi juga harus mengacu pada pembatasan apakah single vendor atau multivendor yang dibahas mengenai aspek jaringan, keamanan, software, atau hardwarenya. Setelah pembatasan disepakati barulah kita dapat membandingkan kedua cara di atas dengan lebih seksama dan tidak bias.

Mari , misalnya kita batasi untuk membicarakan perbandingan masalah di atas yang berkaitan dengan jaringan atau network yang akan dipakai oleh sebuah perusahaan.

Misal perusahaan A dengan adalah perusahaan besar (enterprise) yang mengelola warehouse database yang sangat besar . Pertanyaan selanjutnya adalah jaringan yang akan dipakai apakah merujuk kepada single vendor atau justeru beberapa vendor (multi vendor) ?

Pada lingkungan ini, single vendor dapat diterapkan untuk memompa jaringan lebih efektif dengan memaksimalkan ketersediaan dan menurunkan biaya operasional.. Perbandingan lebih lengkap untuk masalah ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

Karakteristik

Single vendor

Multivendor

Harga vendor

Lebih murah

Lebih mahal

Komplain atas gangguan

Lebih mudah

Lebih sulit

komunikasi

Hanya dengan satu responden (satu pesan)

Banyak pesan

Harga transparansi

Diinformasikan secara terbuka

Sulit menjajaki seluruh biaya yang mungkin timbul.

Tingkat partisipasi

tinggi

rendah

Untuk kasus di atas atas dasar perbandingan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ternyata single vendor lebih baik daripada multivendor.

Referensi :

Beczkowski, Michael P., Bolton Partner Investment Consulting Group, Inc.,2007, Vendor Evaluation Service (pdf).

Febrian, Jack 2007, Kamus Komputer dan Teknologi Informasi. Bandung: Penerbit Informatika Bandung.

Taylor, Steve and Metzler, Jim, Network World,2007 Cisco’s argument for a single-vendor integrated network, [online],

(http:// www.yahoo.com, diakses tanggal 19 September 2008)

Ma’ruf, NIM : 23208087

Bandung, September 20th 2008,

Rabu, 17 September 2008

Monyet Salah Kandang

Alkisah , pada akhir agustus 2008 ada seekor monyet yang tanpa sengaja memasuki kandang simpanse. Sang monyet bingung mengapa para simpanse dapat ngobrol dengan simpanse senior, tertawa , tepuk tangan, menggelengkan kepala dan mengangguk-angguk tanda mengerti. Sementara sang monyet hanya terdiam dan nyaris total tak mengerti yang dibicarakan para simpanse yang agung itu. Anggukan , dan tepuk tangan tak keluar darinya. Dalam hatinya sang monyet sangat berharap untuk jadi simpanse, yang cerdas, tangkas dan bahkan dapat berkolaborasi dengan yang mahluk yang lebih agung lagi,..manusia. "Kapankah aku bisa seperti simpanse dan bagaimana caranya..?" darimana memulainya..? tentunya dari awal , pikir sang monyet. Masalahnya ia pun bingung menentukan awalnya.
Yang menyedihkan....monyet tetaplah monyet...tak mungkin berubah gen jadi simpanse. Yang paling menyedihkan...monyet itu adalah aku! Yang cukup menghibur ternyata sang monyet tidak sendirian, diam - diam di kandang simpanse itu terlihat juga beberapa monyet lain yang juga nyasar. Welcome bro..! selamat datang di kandang ITB.